Senin, 25 Juni 2012

Aspek Manusa dalam Pengembangan E-Learning


3 hal penting sebagai parsyaratan kegiatan belajar elektronik (e-Learning) adalah:
1.       Kegiatan pembelajaran dilakukan melalui pemanfaatan jaringan, misalnya jaringan internet.
2.       Tersedianya dukungan layanan belajar yang dapat dimanfaatkan oleh peserta belajar, misalnya CD-ROM, atau bahan cetak
3.       Tersedianya dukungan layanan tutor yang dapat membantu peserta belajar apabila mengalam kesulitan.
Selain itu, ada beberapa persyaratan kegiatan e-Learning, yaitu:
1.       lembaga yang menyelenggarakan/mengelola kegiatan e-Learning
2.       sikap positif dari peserta didik dan tenaga kependidikan terhadap teknologi komputer dan internet
3.       rancangan sistem pembelajaran yang dapat dipelajari/diketahui oleh setiap peserta  belajar
4.       sistem evaluasi terhadap kemajuan atau perkembangan belajar peserta belajar
5.       mekanisme umpan balik yang dikembangkan oleh lembaga penyelenggara

e-Learning bermanfaat untuk mempermudah interaksi antara peserta didik dengan bahan/materi pelajaran. E-Leatning juga mempermudah interaksi antara peserta didik dengan dosen/guru/instruktur maupun denngan sesama peserta didik. Peserta didik dapat saling berbagi informasi atau pendapat  mengenai berbagai hal yang menyangkut pelajaran ataupun kebutuhan pengembangan diri peserta didik. Guru atau instruktur dapat menempatkan bahan-bahan belajar dan tugas-tugas yang harus dikerjakan oleh peserta didik di  tempat tertentu di dalam web untuk diakses oleh para peserta didik. Sesuai dengan kebutuhan, guru/instruktur dapat pula memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengakses bahan belajar tertentu maupun soal-soal ujian yang hanya dapat diakses oleh peserta didik sekali saja dan dalam rentangan waktu tertentu pula.
Pengembangan e-Learning dapat dilihat dari segi:
1.       dari segi peserta didik
Dengan kegiatan e-Learning dimungkinkan  berkembangnya fleksibilitas belajar yang tinggi. Artinya, peserta didik dapat mengakses bahan-bahan belajar setiap saat dan berulang-ulang. Peserta didik juga dapat  berkomunikasi dengan guru/dosen setiap saat. Dengan kondisi yang demikian ini, peserta didik dapat lebih memantapkan penguasaannya terhadap materi pembelajaran. 
Manakala fasilitas infrastruktur tidak hanya tersedia di daerah perkotaan tetapi telah menjangkau daerah kecamatan dan pedesaan, maka kegiatan e-Learning akan memberikan manfaat (Brown, 2000) kepada peserta didik yang (1) belajar di sekolah-sekolah kecil di daerah-daerah miskin untuk mengikuti mata pelajaran tertentu yang tidak dapat diberikan oleh sekolahnya, (2) mengikuti program pendidikan keluarga di rumah (home schoolers) untuk mempelajarii materi pembelajaran yang tidak dapat diajarkan oleh para orangtuanya, seperti bahasa asing dan keterampilan di bidang komputer, (3) merasa phobia dengan sekolah, atau peserta didik yang dirawat di rumah sakit maupun di rumah, yang putus sekolah tetapi berminat melanjutkan pendidikannya, yang dikeluarkan oleh sekolah, maupun peserta didik yang berada di berbagai daerah atau bahkan yang berada di luar negeri, dan (4) tidak tertampung di sekolah konvensional untuk mendapatkan pendidikan

2.       dari segi guru/dosen
Dengan adanya kegiatan e-Learning (Soekartawi, 2002a,b), beberapa manfaat yang diperoleh guru/dosen/instruktur antara lain adalah bahwa guru/dosen/ instruktur dapat: (1) lebih mudah melakukan pemutakhiran bahan-bahan belajar yang menjadi tanggung-jawabnya sesuai dengan tuntutan perkembangan keilmuan yang terjadi, (2) mengembangkan diri atau melakukan penelitian guna peningkatan wawasannya karena waktu luang yang dimiliki relatif lebih banyak, (3) mengontrol kegiatan belajar peserta didik. Bahkan guru/dosen/instruktur juga dapat mengetahui kapan peserta didiknya belajar, topik apa yang dipelajari, berapa lama sesuatu  topik dipelajari, serta berapa kali topik tertentu dipelajari ulang, (4) mengecek apakah peserta didik telah mengerjakan soal-soal latihan setelah mempelajari topik tertentu, dan (5) memeriksa jawaban peserta didik dan memberitahukan hasilnya kepada peserta didik.
Manfaat e-Learning menurut A.W.Bates:
a.       meningkatkan kadar interaksi pembelajaran antara peserta didik dengan guru atau instruktur.
b.      Memungkinkan terjadinya interaksi pembelajaran dari mana dan kapan saja (time and place plexibility)
c.       Menjangkau peserta didik dalam cakupan yang luas (potential to reach a gobal audience)
d.      Mempermudah penyempurnaan dan penyimpanan materi pembelajaran (easy updating of content as well as archivable capabilities).

Pengembangan SDM dalam mengembangan e-Learning.
Pengembangan e-Learning juga perlu mempersiapkan sumber daya manusia (SDM) untuk menguasai pengetahuan dan keterampilan di bidang pengembangan dan pengelolaan kegiatan pembelajaran elektronik menjadi faktor yang sangat menentukan di samping pengadaan fasilitas komputer dan akses internet. Perkembangan yang terjadi dewasa ini adalah mudahnya menjumpai tempat-tempat untuk mengakses internet seiring dengan meningkatnya jumlah Warung Internet (Warnet), baik milik pemerintah maupun publik.
1.       Guru/Dosen/Instruktur
Dalam penyelenggaraan e-Learning, guru/dosen/instruktur merupakan factor yang sangat menentukan dan keterampilannya memotivasi peserta didik menjadi hal yang krusial. Oleh karena itu, guru/dosen/instruktur haruslah bersikap transparan menyampaikan informasi tentang semua aspek kegiatan pembelajaran sehingga peserta didik dapat belajar secara baik untuk mencapai hasil belajar yang baik. Informasi yang dimaksudkan di sini mencakup:
a.        alokasi waktu untuk mempelajari materi pembelajaran dan penyelesaian tugas-tugas
b.      keterampilan teknologis yang perlu dimiliki peserta didik untuk memperlancar kegiatan pembelajarannya
c.       fasilitas dan peralatan yang dibutuhkan dalam kegiatan pembelajaran.
Di samping hal-hal tersebut di atas, para guru/dosen/instruktur dalam pembelajaran elektronik juga dituntut aktif dalam diskusi (McCracken, 2002), misalnya dengan cara:
a.       merespons setiap informasi yang disampaikan peserta didik
b.      menyiapkan dan menyajikan risalah dan berbagai sumber (referensi) lainnya
c.       memberikan bimbingan dan dorongan kepada peserta didik untuk saling berinteraksi
d.      memberikan umpan balik secara individual dan berkelanjutan kepada semua peserta didik
e.       menggugah/ mendorong peserta didik agar tetap aktif belajar dan mengikuti diskusi
f.        membantu peserta didik agar tetap dapat saling berinteraksi.

2.       Peserta Didik
Profil peserta e-Learning adalah seseorang yang:
a.       mempunyai motivasi belajar mandiri yang tinggi dan memiliki komitmen untuk belajar secara sungguh-sungguh karena tanggung jawab belajar sepenuhnya berada pada diri peserta belajar itu sendiri.
b.      senang belajar dan melakukan kajian-kajian, gemar membaca demi pengembangan diri secara terus-menerus, dan yang menyenangi kebebasan
c.        mengalami kegagalan dalam mata pelajaran tertentu di sekolah  konvensional dan membutuhkan penggantinya, atau yang membutuhkan materi pelajaran tertentu yang tidak disajikan oleh sekolah konvensional setempat maupun yang  ingin mempercepat kelulusannya sehingga mengambil beberapa mata pelajaran lainnya melalui e-Learning, serta yang terpaksa tidak dapat meninggalkan rumah karena berbagai pertimbangan .

Tidak ada komentar:

Posting Komentar